Samaun Samadikun yang Jadi Google Doodle Hari Ini

Petani Silikon

Kami adalah petani silikon. Lahan kami adalah silikon. Garapan kami adalah silikon. Hasil kami adalah silikon.

Kami pupuk silikon dengan boron. Kami pupuk silikon dengan fosfor. Kami cangkul silikon dengan plasma. Kami siram silikon dengan metal.

Berjuta transistor tumbuh dengan subur. Beribu gerbang terkait dan terukur. Sinyal diubah menjadi informasi. Informasi dituai untuk sarapan rohani.

Dan semua usaha untuk kemakmuran bangsa. Dan semua kelelahan untuk keagungan manusia. Dan semua hasil adalah hasil karunia-Nya. Dan petani silikon terus berusaha

Prof. Dr. Samaun Samadikun

Prof. Samaun Samadikun

Muhaka online — Melihat tampilan Google Doodle hari ini Jumat (15/4/2016) mungkin kita semua penasaran, siapa beliau. Orang Indonesia yang begitu dikenang dunia. Dengan ilmunya telah memberikan kontribusi dalam peradaban pengetahuan manusia. Tampilan doodle hari ini ini untuk memperingati hari lahir insinyur dan ilmuwan asal Indonesia, beliau adalah Prof. Dr. Samaun Samadikun (lahir di Magetan, Jatim, 15 April 1931 – meninggal di Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia, 15 November 2006 pada umur 75 tahun). 

Pak Jimi, Satu Lagi Guru Kita Berprestasi

Pak Warjimin

Muhaka Online – Pak Jimi, Begitu sapanya. Bapak berputra dua ini tampak masih muda. Ya, masih 34 tahun. Kelahiran Boyolali, 20 Juni 1979. Dengan nama lengkap Warjimin yang disandangnya telah mengajar di SD Muhammadiyah 2 Kauman sejak Juli 2004. Kemampuannya mengajar tidak diragukan, buktinya banyak murid yang suka padanya. Tegas dan jelas begitu cara dia mendidik para siswa agar menjadi bisa.

Baginya menjadi guru adalah amanah yang mulia. Karena dengan menjadi gurulah kita bisa ikut berkontribusi dalam mencerdaskan anak bangsa begitu ujarnya. Motto hidup kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas selalu tergambar dalam setiap aktifitas yang dilakukannya. Saat mengajar, Pak Jimi menggunakan prinsip “SMS”, yaitu  Semangat-Menyenangkan-Serius.

Suami dari ibu Hartini ini mengaku bahwa ada hal yang tidak mungkin ketika mengikuti lomba Teachers Idol 2013 yang diselenggarakan oleh Yayasan Al Firdaus pada bulan Februari sampai dengan Maret 2013. Ketidakmungkinan tersebut ternyata berubah menjadi mungkin ketika puncaknya pada hari Kamis, 7 Maret 2013, di Hotel Novotel Surakarta, Pak Jimi pun masuk menjadi finalis.