Melestarikan Permainan Tradisional


Memang tidak bisa dipungkiri kemajuan tehnologi menawarkan banyak kemudahan – kemudahan, cukup tinggal sentuhan jari, semua yang diingini bisa terwujud. Tehnologi juga menawarkan kemudahanan komunikasi serta ketajaman grafis yang menawan sehingga tidak perlu harus berinteraksi langsung, cukup di rumah maka kita bisa tertawa dengan siapa saja. Tentunya hal ini merubah peradaban secara ekstrim.

Tetapi pada dasarnya ada yang hilang dari tehnologi.

Ya…., tanpa kita sadari semakin besar ketergantungan hidup kita pada tehnologi semakin jauh pula nilai-nilai sosial bisa kita rasakan. Sebagai contoh misalnya permainan tradisional yang jaman dahulu sering dimainkan anak-anak sekarang sudah jarang kita lihat di masyarakat. Kemudian berganti dengan beraneka ragam permainan-permainan digital modern yang menarik dan menantang. Anak-anak pun tanpa sadar tergiring dengan sendirinya menyenangi permainan-permainan berbasis digital tersebut.

Tidak saja berkurangnya nilai sosial-budaya bahkan sangat jauh dengan interaksi-interaksi kemanusiaan yang telah membumi di negeri ini dengan segudang norma peradabannya. Kemudian timbul pertanyaan kemana permainan-permainan tradisional itu? Hal ini tentunya memberikan keprihatinan mendalam mengenai masa depan bangsa yang penuh dengan etika budaya timur yang kuat.

Dalam rangka memasyarakatkan kembali permainan-permainan tradisional jawa, beberapa Mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret Surakarta terketuk hati untuk kembali memasyarakatkan permainan tradisional tersebut. Tergabung dalam Tim PKM Jurusan Komunikasi Angkatan 2010, beberapa mahasiswa tersebut mengadakan aksi dalam bentuk sosialisasi permainan tradisional di beberapa sekolah dasar se-Surakarta. Tidak terkecuali di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta, perwakilan dari mereka antara lain Eva Patriana dan Nur Fitria mahasiswa Fisip UNS, datang turut membagikan beberapa peralatan permainan tradisional. Diharapkan guru pun ikut men-sosialisasikan kepada para muridnya.

Secara simbolis diterima oleh Bp. Muhtarudin S.Ag., permainan tersebut akan menjadi inventaris perpustakaan. Terima kasih atas sumbangan media pendidikan berupa alat peraga model permainan tradisional.  Ini tentunya menambah wawasan para siswa akan budaya bangsa yang luhur ini.

Tinggalkan komentar