Semua penyelesaian masalah ada relevansinya ….


By admin

Semua penyelesaian masalah ada relevansinya walaupun ditinjau dari berbagai bidang ilmu. Bukan hasilnya tapi caranya. Hasilnya pasti jelas beda tapi metode caranya ada kesamaan.  Kita ambil contoh misalnya pemahaman dalam bidang ekonomi dalam penyelesaian masalah salah satunya analisis SWOT = Strengths, Weaknesses/Limitations, Opportunities, and Threats. Ternyata ada relevasinya dengan penyelesaian dalam Pemahaman Ilmu Exacta DDRD = Diketahui, Ditanya, Rumus, Dikerjakan …..

“Diketahui” adalah proses melihat variable-variable apa yang bisa diidentifikasi, itu tidak jauh beda dengan kita menganalisis Strengths (Kekuatan-kekuatan) yang kita miliki.

“Ditanya” merupakan proses menentukan “missing value variable” (nilai yang hilang) yang menyebabkan ketidaksetimbangan, hal itu juga tidak jauh beda dengan apabila kita menganalisis Weaknesses (Kelemahan-kelemahan) yang kita punyai.

“Rumus” adalah proses merealisasikan abstraksi. Semakin abstrak (jauh dari kasat mata) yang akan direalitakan semakin banyak persamaan yang digunakan untuk realitakan abstraksi itu, itu pun ngak jauh beda dengan apabila kita menganalisa Opportunities (Peluang-Peluang) karena peluang adalah proses kita memetakan kekuatan dan kelemahan dalam alternatif-alternatif jalan keluar.

“Dikerjakan” adalah sebuah proses yang tidak lepas dari kemungkinan salah dan distorsi hal ini pun tidak jauh berbeda dengan Threats (Ancaman) karena disinilah proses penentuan dimana sebuah model penyelesaian bisa menyelesaikan masalah atau tidak.

Kesimpulannya:

Jangan batasi ilmu dan kemampuan diri dengan terkotak-kotaknya ilmu-ilmu yang ada, tapi jadilah “Multi Talent” dengan segudang potensi yang dipunyai. Rasulullah SAW bersabda, “Khairunnas anfa’uhum linnas”, “Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain”. Tentunya dengan bekal ilmu akan lebih mudah terealisasi, sebab semua itu jelas ada ilmunya. Kita tidak bisa karena tidak tahu, bila kita tahu pasti kita bisa. Menjadi bisa karena terbiasa maka biasakanlah maka akan lebih mudah menjadi bisa. Melatih diri dengan menghadapi contoh-contoh persoalan akan lebih melatih kita dalam menghadapi permasalahan yang lebih kongket dan realistis. Semakin banyak contoh soal yang kita kerjakan dan semakin banyak ilmu yang kita pahami maka semakin banyak peluang yang kita punyai dalam menghadapi sebuah kasus/masalah. Semua ilmu insya Alloh bisa dipelajari. Belajar dari yang bisa, belajar dari yang ahli. Belajarlah dengan senang hati. Belum bisa sekarang masih ada besok untuk mempelajari dan pastikan saja besok bisa. 

Jangan lupa, Rasulullah SAW pun bersabda, “Khoirukum man ta ‘alamal qur’an  wa ‘alamahu“, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya”. Jadi mempelajari ilmu yang utama adalah mempelajari Al Qur’an dan akan menjadi yang terbaik diantara kalian adalah yang mengajarkannya.

SELAMAT DATANG TAHUN AJARAN BARU 2012/2013.

Tinggalkan komentar