Tausiyah dan Buka Bersama Kelas 6 SD Mudaka


SD Muhammadiyah 2 Kauman, Surakarta (SD Mudaka) mengadakan kegiatan Pesantren Ramadan kelas 6 A,B,C pada Kamis, 13 April 2023 sekaligus menutup rangkaian Pesantren Ramadan untuk siswa tahun ini.

Kegiatan ini dimulai setelah salat Ashar. Siswa berkumpul di selasar gedung 3 SD Mudaka. Berjajar rapi di depan panggung untuk mendengarkan tausiyah Ustadz Sunarno, S.Pd.I dari Ma’had Aisyiyah Tahfidzul Qur’an, Gemolong, Sragen.

Ustadz Sunarno, S.Pd.I menyampaikan kiat sukses untuk siswa kelas 6. Mengingat saat ini mereka sedang menempuh Penilaian Sumatif Akhir Jenjang, Tahun 2022/2023 sehingga sebentar lagi lulus dari SD Mudaka. Tausiyah ini juga sebagai bekal siswa nanti saat sudah lulus dari SD menuju jenjang yang lebih tinggi berikutnya.

Sebelum memulai tausiyah, Ustadz Sunarno, S.Pd.I mengajak siswa berinteraksi dengan melempar pertanyaan dan reward jika mampu menjawab termasuk hafalan surat Alquran. Pertanyaan yang dijawab dengan beberapa versi siswa adalah “Apakah arti sukses bagimu?”

Ustadz Sunarno, S.Pd.I menyampaikan ada 10 kiat sukses. Namun, dalam kesempatan kali ini, mengingat waktu, maka disampaikan 5 hal yang penting, yakni: nikmati proses jangan banyak protes pasti sukses, jaga salat, hormati orang tua, tilawah Alquran, manajemen waktu.

Setelah usai tausiyah, yang ditunggu pun tiba. Kumandang adzan tanda berbuka puasa bersama dimulai. Masih berada di tempat yang sama untuk meraih kebersamaan dan kekompakan, mereka duduk berhadapan dengan tertib.

Salat jamaah bersama dengan imam Ustadz Sunarno, S.Pd.I sebagai penutup kegiatan. Siswa pulang ke rumah masing-masing. Esok hari masih menempuh ujian dengan semangat. Nur Alim, S.S., Waka Al Islam dan Kemuhammadiyahan sekaligus Koordinator Pesantren Ramadan mengaku lega, semua agenda telah terlewati dengan lancar. Semua ini berkat kerja sama yang baik antara orang tua, guru, siswa, dan sekolah.

Samaun Samadikun yang Jadi Google Doodle Hari Ini


samadikun

Petani Silikon

Kami adalah petani silikon. Lahan kami adalah silikon. Garapan kami adalah silikon. Hasil kami adalah silikon.

Kami pupuk silikon dengan boron. Kami pupuk silikon dengan fosfor. Kami cangkul silikon dengan plasma. Kami siram silikon dengan metal.

Berjuta transistor tumbuh dengan subur. Beribu gerbang terkait dan terukur. Sinyal diubah menjadi informasi. Informasi dituai untuk sarapan rohani.

Dan semua usaha untuk kemakmuran bangsa. Dan semua kelelahan untuk keagungan manusia. Dan semua hasil adalah hasil karunia-Nya. Dan petani silikon terus berusaha

Prof. Dr. Samaun Samadikun

200px-Samaun_samadikun
Prof. Samaun Samadikun

Muhaka online — Melihat tampilan Google Doodle hari ini Jumat (15/4/2016) mungkin kita semua penasaran, siapa beliau. Orang Indonesia yang begitu dikenang dunia. Dengan ilmunya telah memberikan kontribusi dalam peradaban pengetahuan manusia. Tampilan doodle hari ini ini untuk memperingati hari lahir insinyur dan ilmuwan asal Indonesia, beliau adalah Prof. Dr. Samaun Samadikun (lahir di Magetan, Jatim, 15 April 1931 – meninggal di Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia, 15 November 2006 pada umur 75 tahun).  Lanjutkan membaca “Samaun Samadikun yang Jadi Google Doodle Hari Ini”

Profesor Sedijatmo “Si Kancil” Penemu Pondasi Cakar Ayam Yang Mendunia


Prof. Dr.(HC) Ir. R. M. Sedijatmo Atmohoedojo
Prof. Dr.(HC) Ir. R. M. Sedijatmo Atmohoedojo

Muhaka Online – Prof. Ir. R.M. Sedyatmo lahir di Karanganyar, Jawa Tengah pada tahun 1909. Insinyur Indonesia yang sering dijuluki “Si Kancil” karena terkenal karena “banyak akal”nya. Menempuh pendidikan di Technische Hogescholl (THS) (sekarang ITB) Bandung. Lulus tahun 1934, Sedyatmo bekerja sebagai insinyur perencanaan di berbagai instansi pemerintah.

Semua bermula dari ketika Prof Dr Ir Sedijatmo tahun 1961 menjabat sebagai pejabat PLN,  beliau harus mendirikan 7 menara listrik tegangan tinggi di daerah rawa-rawa Ancol Jakarta. Dengan susah payah, 2 menara berhasil didirikan dengan sistem pondasi konvensional, sedangkan sisa yang 5 lagi masih terbengkelai. Menara ini untuk menyalurkan listrik dan pusat tenaga listrik di Tanjung Priok ke Gelanggang Olah Raga Senayan dimana akan diselenggarakan pesta olah raga Asian Games 1962.

Karena waktunya sangat mendesak, sedangkan sistem pondasi konvensional sangat sukar diterapkan di rawa-rawa tersebut, maka dicarilah sistem baru. Lahirlah ide beliau untuk mendirikan menara di atas pondasi yang terdiri dari plat beton yang didukung oleh pipa-pipa beton di bawahnya. Pipa dan plat itu melekat secara monolit (bersatu), dan mencengkeram tanah lembek secara meyakinkan.

Lanjutkan membaca “Profesor Sedijatmo “Si Kancil” Penemu Pondasi Cakar Ayam Yang Mendunia”