Samaun Samadikun yang Jadi Google Doodle Hari Ini


samadikun

Petani Silikon

Kami adalah petani silikon. Lahan kami adalah silikon. Garapan kami adalah silikon. Hasil kami adalah silikon.

Kami pupuk silikon dengan boron. Kami pupuk silikon dengan fosfor. Kami cangkul silikon dengan plasma. Kami siram silikon dengan metal.

Berjuta transistor tumbuh dengan subur. Beribu gerbang terkait dan terukur. Sinyal diubah menjadi informasi. Informasi dituai untuk sarapan rohani.

Dan semua usaha untuk kemakmuran bangsa. Dan semua kelelahan untuk keagungan manusia. Dan semua hasil adalah hasil karunia-Nya. Dan petani silikon terus berusaha

Prof. Dr. Samaun Samadikun

200px-Samaun_samadikun
Prof. Samaun Samadikun

Muhaka online — Melihat tampilan Google Doodle hari ini Jumat (15/4/2016) mungkin kita semua penasaran, siapa beliau. Orang Indonesia yang begitu dikenang dunia. Dengan ilmunya telah memberikan kontribusi dalam peradaban pengetahuan manusia. Tampilan doodle hari ini ini untuk memperingati hari lahir insinyur dan ilmuwan asal Indonesia, beliau adalah Prof. Dr. Samaun Samadikun (lahir di Magetan, Jatim, 15 April 1931 – meninggal di Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia, 15 November 2006 pada umur 75 tahun).  Lanjutkan membaca “Samaun Samadikun yang Jadi Google Doodle Hari Ini”

IKHLAS ITU SEPERTI BUAH KELAPA….


IKHLASIKHLAS ITU SEPERTI BUAH KELAPA….

Semua pasti tahu buah pepaya,
Lho kenapa pepaya? ini kan ngomongin buah KELAPA.
bentar, coba lihatlah buah pepaya.
Bila sudah waktunya panen, yang punya pasti hati-hati yang ngambil…
Bila sudah matang dipetik hati-hati, dibersihin dengan air dan kain lap, bungkus dengan baik agar tidak jatuh.
Bila sudah sampai di dapur, pepaya dikupas kulitnya pelan-pelan dengan pisau yang paling tajam dan di cuci bersih-bersih.
Dan bila sampai di meja makan, nama nya pasti disebut-sebut. BUAH PEPAYA…

Bedanya dengan BUAH KELAPA….
Lanjutkan membaca “IKHLAS ITU SEPERTI BUAH KELAPA….”

Seperti bayi yang baru lahir…


inotAssalamu’alaikum wr. wb.

“Seperti bayi yang baru lahir…” 

Maksudnya, semua apa yang kita “lahirkan” baik ucapan, perbuatan dan tingkah laku.. menyenangkan, seperti “bayi yang baru lahir”…

Bukti :

  1. Waktu bayi mau lahir, yang nunggu banyak, semua kuatir.. bapaknya, ibunya, embahnya, tetangganya sak RT, sak RW. semua saja deh yang kenal. pada ikut nunggu, apalagi anak pertama, cucu pertama dan semua yg berbau pertama…
  2. Bayi lahir nangis semua malah tertawa senang bahagia … bersyukur alhamdulillah. Bahkan ketika lahir ceprot, kok ngak nangis…dokter/bidan buingung, di pukul2 punggungnya biar nangis.
  3. Liat bayi nangis orang tuanya bingung rela nyukupi agarsi bayi ngak nangis, pake janji2 segala “Sesuk yen (bla,bla,bla) .. “
  4. Jangankan cuman “ngentut..”, berak mencret, pipis ngompol teles kabeh, orang tuanya seneng.
  5. Semua orang yang ndeket banyinya adanya cuma rasa seneng, pingin ngendong kabeh …

Intinya :
Semua yang ada pada diri bayi menyenangkan bagi orang lain, orang sekitarnya ikhlas menerima baik buruknya dan lebih kurangnya sang bayi.

Introkspeksi :
Sekarang lihat di diri kita ini…., Lanjutkan membaca “Seperti bayi yang baru lahir…”