Sebuah Mimpi Indah Di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta


Sebuah informasi menarik dari Tribunnews.com, yang berjudul “Siswa di India Gunakan Tablet Muarah Buatan Singapura”, disampaikan  bahwa ribuan anak sekolah di selatan Andhra Pradesh India akan menggunakan tablet murah, sebuah penerapan metode pendidikan dengan media elektronik yang dikembangkan di Singapura.

PC-tablet buatan Rice-NTU (Institut Berkelanjutan dan Terapan Infodynamics (Isaid)) di Singapura hanya perlu waktu sekitar dua tahun untuk mengembangkanya. Lembaga ini didirikan bersama oleh Universitas Nanyang Singapura Teknologi dan Houston Rice University.

Sekitar 50.000 dari perangkat ini, masing-masing seharga sekitar 45 dollar Amerika akan digunakan oleh para siswa selama tiga tahun berikutnya dalam Mahabubnagar Distrik di Andhra Pradesh, menurut sebuah pernyataan bersama oleh para pejabat India di Hyderabad, ibukota negara bagian, dua universitas, dan non-profit untuk Pembangunan Desa dan Yayasan Learning (Vidal) kemarin.

Menurut banyak pakar sumber daya manusia di bidang teknologi informatika di Indonesia dan di India tidaklah begitu jauh.  Bedanya kemampuan bahasa Inggris dimana bahasa tersebut adalah bahasa interface manusia dan komputer, di kedua negara sangat jauh berbeda. Bahasa Inggris di India merupakan bahasa kedua setelah bahasa Hindi. Kemampuan berbahasa Inggris masyarakat India merupakan warisan kolonial Inggris di India dan bahasa Inggris banyak dipakai di media dan di jajaran birokrasi di India.

Dari sebuah sumber, secara spesifik menurutnya, daya inovasi teknologi Indonesia terkendala oleh beberapa hal, yaitu:

  1. Kapasitas inovasi nasional yang masih rendah
  2. Kolaborasi antara universitas, litbang, dan industri yang masih perlu dibangun
  3. Penggunaan paten sebagai alat perlindungan hak cipta penemu dan sekaligus alat untuk diseminasi teknologi yang perlu dibangun lebih baik
  4. Kendala lain yang penting adalah dukungan pemerintah dalam bentuk pembelian teknologi canggih hasil litbang dalam negeri (government procurement of advanced technology product) yang masih rendah.
Walaupun sebetulnya Indonesia telah memiliki visi IPTEK tahun 2025 yang nampak ideal sesuai dengan cita-cita bangsa yang mengidamkan kehidupan masyarakat yang sejahtera. Visi IPTEK 2025 menyatakan bahwa IPTEK sebagai kekuatan utama peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan dan peradaban bangsa. Namun sayangnya visi itu sampai saat ini belum menjadi ruh bagi bergeraknya IPTEK di Indonesia.
Teknologi informatika sebagai penggerak laju dinamikanya perkembangan dunia tentu saja bukan merupakan mimpi lagi tapi sudah ada di depan mata kita. Tinggal bagaimana kita menyikapinya dengan segera, bertahap atau hanya terdiam hingga tak terasa perkembangan itu berlalu dengan sendirinya dan terlambat menyadari ketika semua sudah berubah hingga kemudian tertatih-tatih mengikutinya.
SD Muhammadiyah 2 Kauman pun tidak ingin terlambat begitu jauh dengan perkembangan teknologi. Membutuhkan begitu besar “resource” berupa apa saja yang tentunya akan diraih dengan tidak mudah. Perlu dukungan berbagai pihak dari segenap element warga SD Muhammadiyah 2 Kauman baik yang berkecimpung di dalam maupun yang berada di luar serta pemerhati. Perlu kesadaran para “stakeholder” yang ada untuk maun berubah demi peningkatan kualitas bangsa pada umumnya dan SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta khususnya serta menjadikan ini sebuah momentum semangat perubahan sistem pendidikan dari analog ke digital, dari manual ke otomatis dan dari klasikal ke modernisasi.
diposkan oleh admin